Sebagai seorang pakar HR, situasinya dapat diselesaikan dengan beberapa langkah berikut: 1. Mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen dan staff yang tidak ingin menandatangani offer letter baru. Dalam pertemuan ini, penting untuk mendengarkan kekhawatiran dan alasan staff yang bersangkutan. Berikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan setiap isu yang mereka miliki terkait notis berhenti selama 3 bulan. 2. Jelaskan dengan jelas kepada staff mengenai alasan di balik penambahan notis berhenti menjadi 3 bulan. Sampaikan bahwa keputusan ini mungkin diambil untuk meningkatkan stabilitas organisasi dan memberikan kepastian kepada semua pihak terkait perubahan organisasi. Pastikan staff benar-benar memahami niat baik dari pihak majikan. 3. Cari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak. Sebagai contoh, Anda dapat mencari kesepakatan untuk memberikan insentif atau manfaat lain kepada staff yang bersedia memberikan notis berhenti selama 3 bulan. Diskusikan opsi lain seperti pelatihan atau pengembangan karir yang dapat menjadi ganjaran bagi staff tersebut. 4. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa segala perubahan aturan dan kebijakan diorganisasikan dengan baik dan sesuai dengan hukum tenaga kerja yang berlaku. Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau profesional yang mengkhususkan diri dalam hukum ketenagakerjaan sebelum membuat keputusan akhir. 5. Terakhir, penting untuk menjaga komunikasi terbuka dan transparan antara pihak manajemen dan staff yang terlibat. Berikan kesempatan bagi staff untuk memberikan masukan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan yang sedang terjadi. Dengan komunikasi yang baik, kemungkinan besar akan ditemukan solusi yang memenuhi kepentingan kedua belah pihak.