Sebagai seorang pakar HR, saya memahami kebimbangan dan kegelisahan anda dalam situasi ini. Memang tidak adil jika anda dihentikan dengan serta merta tanpa alasan yang kukuh atau kesalahan besar yang anda buat. Saya bersedia membantu anda dalam masalah ini. Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa setiap organisasi memiliki kebijakan dan prosedur yang berbeda terkait pemberian offer letter kepada karyawan. Namun, sebagai seorang karyawan, anda berhak mendapatkan offer letter sebagai bukti resmi bahwa anda telah menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Langkah pertama yang saya sarankan adalah mencoba berbicara dengan pihak HR atau atasan anda dan menjelaskan bahwa anda belum menerima offer letter setelah bekerja selama 2 minggu. Berikan mereka pemahaman bahwa offer letter penting untuk keperluan administratif serta memberikan rasa kepastian bagi anda sebagai karyawan baru. Jika bicara langsung dengan pihak HR atau atasan tidak membuahkan hasil, anda dapat mencoba mengajukan aduan melalui saluran formal di perusahaan. Biasanya, perusahaan memiliki departemen HR atau divisi khusus yang menangani aduan karyawan. Carilah informasi mengenai prosedur pengajuan aduan di perusahaan anda. Selain itu, melibatkan serikat pekerja atau sindikat (jika ada) juga bisa menjadi opsi. Mereka mungkin memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik dalam menangani permasalahan serupa dan dapat menjembatani komunikasi antara anda dan perusahaan. Namun, saya ingin mengingatkan bahwa setiap kasus adalah unik, dan saya sarankan anda berbicara dengan seorang pengacara atau konsultan hukum untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan hukum ketenagakerjaan yang berlaku di negara anda. Saya berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan anda dapat yakin bahwa hak-hak anda sebagai karyawan dihormati. Terima kasih.