Sebagai seorang pakar HR, dalam situasi seperti ini, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan. Pertama, penting untuk berkomunikasi dengan pihak pengurusan atau HR mengenai keputusan Anda untuk resign dan alasan di baliknya. Mereka mungkin akan mengevaluasi situasi Anda dengan lebih baik dan memberikan pengecualian khusus dalam kasus ini. Kedua, jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan mantan atasan atau rekan kerja di perusahaan tersebut, Anda dapat mencoba menghubungi mereka secara pribadi untuk menyampaikan niat Anda untuk kembali bekerja. Bila Anda menjelaskan keadaan yang tidak terduga ini, mereka mungkin lebih menerima untuk membantu Anda dalam proses pengembalian ke perusahaan. Namun, penting juga untuk diingat bahwa menerima atau menolaknya permintaan Anda untuk kembali bekerja adalah kebijakan perusahaan. Jika perusahaan memiliki kebijakan yang ketat terkait rekrutmen kembali mantan karyawan, kemungkinan diterima kembali mungkin lebih kecil. Tetapi jika perusahaan memahami dan bersedia memberikan kesempatan kedua, ada kemungkinan Anda bisa diterima kembali setelah kepergian Anda yang mendadak akibat situasi dengan ibu Anda. Sarankan untuk memulai dengan menghubungi HR atau atasan Anda secara langsung untuk membicarakan kemungkinan ini. Dalam banyak kasus, sikap terbuka dan komunikasi yang jujur dapat membantu mengatasi masalah ini. Semoga Anda mendapatkan kembali kesempatan untuk bekerja di tempat yang Anda inginkan. Semoga juga ibu Anda mendapat ketenangan dan kebahagiaan di akhirat. Terima kasih dan semoga sukses.